ROTASI ENCODER
1.Tujuan[KEMBALI]
a. memahami dan merangkai rangkaian sensor posisi
b. memahami prinsip kerja dari rotary encoder
c. mengetahui jalan arus yang dilewati dari rangkaian
2.Alat dan bahan [KEMBALI]
1.power2.resistor
3.motor encoder
4.counter time
5.ground
6.transistor
7.motor DC
8.ATMEGA16
9.LMO16L
10.L293D
3.Pengertian [KEMBALI]
Rotary encoder adalah
divais elektromekanik yang dapat memonitor gerakan dan posisi. Rotary encoder
umumnya menggunakan sensor optik untuk menghasilkan serial pulsa yang dapat
diartikan menjadi gerakan, posisi, dan arah. Sehingga posisi sudut suatu poros
benda berputar dapat diolah menjadi informasi berupa kode digital oleh rotary
encoder untuk diteruskan oleh rangkaian kendali. Rotary encoder umumnya
digunakan pada pengendalian robot, motor drive, dsb.
menggunakan
L298 motor driver adalah Pin EN1 adalah pin untuk mengenablekan motor 1
(ON / OFF) biasanya Pin EN1 dihubungkan dengan PWM untuk mengontrol
kecepatan motor. Sementara untuk EN2 fungsinya sama dengan EN1 bedanya
EN2 untuk mengontrol motor DC 2. Jika
IN1 diberi logik 1 dan IN2 diberi logik 0, maka motor A akan berputar
kebalikan arah jarum jam. Dan sebaliknya jika IN1 diberi logik 0 dan IN2
diberi logik 1, maka motor A akan berputar searah jarum jam. Jika
memberi logik 1 atau 0 pada IN1 dan IN2 bersamaan, Motor A akan berhenti
(Pengereman Secara Cepat). Begitu juga dengan motor B. Sementara untuk
mengatur kecepatan motor adalah dengan mengatur input dari enable 1
(pin1) dan enable 2 (pin9) menggunakan PWM (Pulse Width Modulation).
Rotary encoder tersusun dari
suatu piringan tipis yang memiliki lubang-lubang pada bagian lingkaran
piringan. LED ditempatkan pada salah satu sisi piringan sehingga cahaya akan
menuju ke piringan. Di sisi yang lain suatu photo-transistor diletakkan sehingga
photo-transistor ini dapat mendeteksi cahaya dari LED yang berseberangan.
Piringan tipis tadi dikopel dengan poros motor, atau divais berputar lainnya
yang ingin kita ketahui posisinya, sehingga ketika motor berputar piringan juga
akan ikut berputar. Apabila posisi piringan mengakibatkan cahaya dari LED dapat
mencapai photo-transistor melalui lubang-lubang yang ada, maka photo-transistor
akan mengalami saturasi dan akan menghasilkan suatu pulsa gelombang persegi.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar